Jumat, 23 April 2010

CARA SEDERHANA AGAR HINDU BANGKIT

Akhir-akhir ini banyak orang yang membicarakan kebangkitan Hindu, tapi kita belum menyadari bagaimana caranya sehinggu Hindu bisa bangkit. Melalui tulisannya di Media Hindu (edisi 56 bulan Oktober 2008), Sdr. Made Subagia memberikan cara/tips kepada kita bagaimana caranya kita bisa berpartisipasi secara individu dalam rangka kebangkitan Hindu. Dengan harapan, setiap individu melakukan dan menjadi gerakan massal. Cara sederhana tersebut:
1. Melakukan Puja Tri Sandhya atau Gayatri Mantram.
Cara ini dapat dilakukan oleh semua orang Hindu baik dalam keluarga sendiri maupun di masyarakat. Kepala keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan rohani istri dan anak serta menjadi panutan agar mampu mempertahankan keyakinan di masa yang akan datang.
Puja Tri Sandhya atau Gayatri mantram dilakukan 3 kali sehari yaitu
a. Pada pagi hari (Brahma Muhurtam) disebut Pratasewana dari pukul 03.30 s/d 08.00.
b. Pada siang hari disebut Madyasewana dari pukul 12.00 s/d 14.00.
c. Pada sore hari disebut Sandyasewana dari pukul 18.00 s/d 20.00
Ditambahkan juga, agar dilakukan meditasi singkat 5-10 menit setiap selesai melakukan puja Tri Sandhya. Ini penting untuk membangkitkan kesadaran dalam diri kita masing-masing.
2. Menggunakan panganjali atau istilah-istilah Hindu.
Kita sering tidak percaya diri dan kebanggaan akan Hindu. Gunakan panganjali dan istilah-istilah Hindu, bukan berarti meniru tetapi memberikan rasa percaya diri dan tauladan kepada keluarga dan teman.
3. Hindu harus menjadi agama missi.
Hindu memang dari dulu agama missi tetapi kita tidak dalam menjalankan missi itu karena kita kurang memahami Hindu. Mari mulai saat ini belajar, bertanya dan sebarkan kebenaran Hindu mulai dari diri kita kepada lingkungan kita dan termasuk hadir dalam setiap acara pemahaman tatwa seperti Dharma tula , Dharmawacana dll.
4. Jangan berkata “SEMUA AGAMA ADALAH SAMA”.
Jangan sekali-kali berpikir dan berkata bahwa semua agama adalah sama. Agama Hindu dan agama non Hindu sangat berbeda. Agama Hindu sangat lengkap dan mengajarkan kita bagaimana mencapai Brahman tetapi di tempat lain itu tidak ada. Berbahagialah dan bangga menjadi Hindu, karena hanya jalan Hindu yang mengantar kita menyatu dengan Brahman.
Banyak orang Hindu yang pindah agama karena iming-iming harta, jabatan, cewek cantik dsb karena sebenarnya dia tidak memahami Hindu.
5. Melakukan pembinaan bagi orang yang baru masuk Hindu.
Jangan segan-segan menerangkan sedikit tentang Hindu kepada mereka yang telah masuk Hindu dan ingin tahu tentang Hindu. Kita harus selalu menyambut kepada mereka dengan tangan terbuka dan jangan berburuk sangka.
6. Hindu harus tegas, agama atau budaya.
Disadari memang, penyebaran Hindu menggunakan unsur-unsur budaya tetapi mari kita tekankan mana aspek agama atau aspek budaya serta memertajam makna tatwanya sehingga orang-orang Hindu tidak mudah dikonversi.
7. Hindu, berbeda tapi harus tetap satu.
Kita harus memberikan kebebasan dalam melakukan kegiatan Ke-Hindu-annya dalam kerangka Veda. Jangan memaksakan satu model dalam Hindu sehingga Hindu dapat tegak bersatu dalam perbedaan.
8. Hindu di Bali, adat harus fleksibel
Hindu di Bali sudah sangat bagus dengan berbasiskan budaya dan agama Hindu tetapi diperlukan ruang untuk evaluasi budaya yang menyimpang dari nilai-nilai Veda.
9. Punia sebagai gerakan moral dan finansial
Ditambahkan disini Punia sebagai gerakan moral dan finansial. Terkadang, saking bersemangatnya untuk kebangkitan Hindu, kita selalu berpunia untuk segala kegiatan. Ini tentu bagus tetapi tidak bisa membangkitkan Hindu dalam jangka panjang. Mari dukung punia yang bersifat jangka panjang sebagai gerakan moral dan finansial sehingga kebangkitan Hindu bersifat jangka panjang.

2 komentar:

  1. saya sangt setuju dgn pendapt di atas namun saya ingn bertanya di dalam tegaknya agama hindu di bali tp banyak di pengaruhi berbagai aliran spt krisna,sai baba yg pd prakteknya sgt berbeda dgn agama hindu apkah orang yg menganut aliran ini jga agama hindu supaya agama tdk jd rancu apakah dia menganut agama hindu klu dia menganut agama hindu tp sangt la menyimpang dr kenyataan dgn agama hindu yg ada di bali

    BalasHapus
  2. @imade, di artikel dijelaskan, hindu tetaplah hindu, krisna mengamalkan ajaran weda yg merupakan kitab suci hindu , tpi yg berbeda hanya cara beryadnya, tpi sesungguhnya itu sama,(yadnya).
    Sai baba adlh ajaran melawan nafsu yg tinggi, karena di larang makan daging, itulah brata. Jadi janganlah bingung, karena orang" yg bingung tidak akan pernah menemukan jalan kebenaran dlam hidupnya,.
    Sekian...

    BalasHapus